harianborneo.com, Samarinda – Hujan lebat yang terjadi di Kota Samarinda, pada Senin (18/10/2021) subuh hingga pagi ini, membuat 34 titik dilanda banjir.
Salah satu wilayah yang terus mengalami banjir ketika adanya hujan yakni di Simpang Empat Gor Sempaja. Salah seorang warga, Syaifuddin mengeluhkan banjir yang melulu terjadi di wilayahnya itu. Sebab, hingga kini tak kunjung dapat teratasi, karena cukup mengganggu aktivitas warga.
Ia mengatakan, bahwa Samarinda dari dulu memang memiliki kendala banjir, sudah beberapa kali ganti kepala daerah namun persoalan yang ada ternyata tak kunjung jua terselesaikan.
“Ya begini mas, kalau sudah hujan 2 atau 3 jam saja sudah banjir,” ujar Syaif sapaan akrab Syaifuddin.
Syaif mengaku, Banjir ini akibat adanya cuaca yang ekstream sehingga parit yang merupakan saluran sanitasi yang biasanya menampung dan mengalirkan air, kini tak mampu membendung debit air yang cukup tinggi akibat hujan berjam-jam.
“Sebenarnya memang banjir ini dari cuaca hujan yang ekstrem, tapikan sudah seharusnya ini diselesaikan,” ucapnya.
Walau demikian, ia pun menyinggung kondisi lingkungan Samarinda yang terus dikeruk, mulai dari maraknya aktivitas tambang ilegal maupun pematangan lahan yang tak berizin, akibatnya setelah hujan turun ke tanah tidak ada resapan yang bisa mengurangi aliran debit air tersebut.
“Bagaimana banjir tidak terus terjadi mas, kalau pohon ditebang, tambang ilegal dimana-mana, andai pemerintah tegas pasti bisa kok banjir ini selesai,”ungkapnya.
“Seharusnya Pemkot bisa mengatasi aktivitas ilegal,” tambah Syaif.
Diketahui, 34 titik banjir yang melanda Kota Samarinda diantaranya di Jalan Gerilya, Jalan Daman Huri, Jalan Suko Rejo, Jalan Lempake Jaya, Jalan Gunung Kapur II, Jalan Mugirejo, Jalan DI. Panjaitan Alaya, Jalan Pramuka, Jalan AW Sjahranie, Jalan Wahid Hasyim I & II, Jalan M. Yamin, Jalan S. Parman, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Ir Katamso, Jalan Gunung Kapur, Jalan P Suryanata, Jalan Juanda, Jalan Serayu tanah Merah, Jalan Citandui Tanah Merah, Jalan Poros Samarinda-Bontang, Perempatan pembangunan (Fly Over), Jalam Damai, Jalan Merdeka Barat, Jalan Padat Karya Bengkuring-Pinang Seribu.
Kemudian, Muang Dalam, Jalan Pasundan, Jalan M Said, blok G, H dan I, Jalan H Anang Hasyiem, Perum Kehutanan, Jalan Merbabu, Jalan Joyo Mulyo, Jalan Giri Mukti, Jalan Belimau, Jalan Remaja, Jalan Kenangan.
Tak hanya banjir, tetapi juga terdapt 5 titik yang mengalami longsor, antara lain Jalan Gunung Kapur II, Gang 3, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.
Di Palaran City, Jalan Trikora, Kelurahan Palaran, Gunung Mulia, RT 09, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Jalan Gunung Kapur II, RT 14, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Serta Jalan KS Tubun Dalam, RT 14, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu. (mr)