HarianBorneo.com, SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) perlu mempersiapkan fasilitas pelatihan terpadu agar tidak tertinggal dari perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang kini mulai menunjukkan sinyal positif. Untuk itu, sumber daya manusia (SDM) di Kaltim juga harus ditingkatkan kemampuannya.
Merespon hal ini, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (P2LH-SDA) Universitas Mulawarman (Unmul) mengadakan pelatihan selama dua hari berturut-turut pada 17-18 September. Pelatihan ini membahas dua topik utama, yakni Sistem Manajemen Laboratorium dan Teknik Pengambilan Sampling Lingkungan Air dan Udara.
Sebanyak 50 peserta dari berbagai elemen, termasuk Dinas Lingkungan Hidup kabupaten/kota se-Kaltim, mahasiswa, dosen, dan kepala laboratorium, turut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.
Riski Ades Dwi Saputra, selaku pemateri, menjelaskan teknik pengambilan sampel air sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI). Prosesnya melibatkan beberapa tahap, yakni perencanaan, persiapan, uji kinerja peralatan, pengambilan sampel, dan pelaporan.
“Metode yang digunakan bisa berupa sampling sesaat, sampling gabungan, atau sampling gabungan terpadu,” ujarnya pada Selasa (17/9). Selain teori, pelatihan juga mencakup praktik lapangan dengan lokasi pengambilan sampel di area kampus Unmul, salah satu lokasinya berada di Fakultas Teknik.
Prof Widi Sunaryo menambahkan bahwa pelatihan ini akan meningkatkan kapabilitas SDM di P2LH-SDA Unmul, mengingat perkembangan IKN yang signifikan di Kaltim. P2LH-SDA memiliki peran penting dalam studi lingkungan yang terkait dengan tata ruang, perkembangan industri, dan lainnya.
Ketua P2LH-SDA, Samsul Rizal, mencontohkan pentingnya peran P2LH-SDA dalam kejadian Sungai Karang Mumus (SKM) yang menghijau. Pemerintah daerah bersama P2LH-SDA melakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui penyebabnya. “Dengan pelatihan ini, peserta bisa memahami teknik pengambilan sampel dan manajemen laboratorium yang sesuai regulasi pemerintah,” pungkasnya. (MF)