Terpuruk Saat Pandemi, Zealous Band Siap Bangkitkan Kejayaan Glam Rock dengan Album Sexy

- Jurnalis

Senin, 14 November 2022 - 09:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zealous Band (istimewa)

Zealous Band (istimewa)

Harianborneo.com, Jakarta – Grup band Zealous berharap bisa mengulangi masa kejayaan glam rock pada era 1980-1990-an. Band yang beranggotakan Opop (Gitar/Vokal), Josz (Gitar/Vocal), Gogon(Bass/Vocal), dan Devo (Drum) ini baru saja mengeluarkan mini album bertajuk Sexy.

Band asal Bali ini memang terinspirasi Led Zeppelin, Guns and Roses hingga Motley Crue.

Gitaris dan juga vokalis Zealous, Opop mengungkapkan alasan kenapa Zealous begitu yakin dengan genre glam rock. Mengingat, glam rock saat ini peminatnya sudah tidak seramai dulu lagi. Tentunya, dengan penuh tekad dan keyakinan penuh, Zealous yakin glam rock yang mereka usung akan kembali ramai seperti dulu.

“Dari saya pribadi, dari kecil sudah dicekoki musik itu glam rock. Belajar gitar musiknya GNR (Guns n Roses). Jadi tumbuh besar dengan musik itu, dan saya main dari hati, dan dengan adanya kami ingin membuat musik glam rock kembali tren di Indonesia,” kata Opop di Teras 124, Pondok Gede, Bekasi, baru-baru ini.

Zealous juga akan menggelar mini tur ke sejumlah kota di Indonesia untuk mempromosikan mini albumnya. Dimulai dari Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Bandung, hingga Jember.

“Sexy mulai di Yogyakarta, ada lima stage di sana. Terus ke Surabaya empat hari lalu, terus ke Jakarta. Nanti ada di Bali, itu akan spesial terakhir di sana 25 November rencananya,” kata Gogon.

Baca Juga :  Raih Penghargaan Adinkes 2023, Wabup Kukar Apresiasi Kerja Keras Nakes

Ada lima lagu yang terdapat di mini album “Sexy”, yakni Dangerous, Corona Sucks, In Love, Zealous, dan Sexy. Gogon mengungkapkan, proses penggarapan album “Sexy” digarap di Bali dan memakan waktu satu bulan saja. Yang menarik lagi, mereka menggarap album itu dengan sistem analog.

“Kita rekaman di bali, rekaman sendiri dengan gaya lama. Dengan sistem todong, jadi nggak kayak anak-anak sekarang yang digital. Jadi rekaman analog gitu, proses rekaman sebulan lima lagu,” katanya.

Mereka punya pesan yang ingin disampaikan melalui album tersebut. “Motivasi buat semua anak muda, tentang kehidupan yang glamour atau kehidupan malam. Tentang corona juga karena kita bangkit di zaman corona,” ujar Opop. Dalam salah satu lagunya, Zealous menceritakan mengenai perjuangan mereka. Awal berdiri mereka dihantam pandemi. Panggung musik mati suri buat mereka kesulitan bahkan hanya untuk mendapatkan makanan.

Dimana, dalam salah satu lagunya, Zealous menceritakan mengenai perjuangan mereka. Awal berdiri mereka dihantam pandemi. Panggung musik mati suri buat mereka kesulitan bahkan hanya untuk mendapatkan makanan.

“Dulu waktu corona band kita sempat mau mati. Mau makan aja susah, makanan gratis di Bali kita ambil. Setiap hari incar makanan gratis,” ucap Josz.

Baca Juga :  Dua Kecamatan di Kukar Tidak Masuk RTRW, Sekda Kukar : Hanya Sebagian Wilayah Saja

“Dulu kita gak aman di Bali, bilang ke orangtua aman-aman aja. Makanya di saat corona lahir 5 lagu. Kita tinggal dikamar kos 3×4 meter berisi 7 orang. Saat itu gabisa manggung. Kita main live streaming dengan gaya kita sendiri. Jadi bikin di kamar live pake hp, kita pakai drum akustik, biar muat di dalam kamar, kasur dijadikan peredam jadi tetangga gak ada komplain,” sambung Opop.

Di Bali sendiri, band Zealous sudah tidak asing lagi. Di sana mereka sudah cukup dikenal. Menariknya, meski sudah populer di Bali, tetapi seluruh personilnya justru lahir dan besar di Manado.

“Kami lahir di Bali saat-saat awal tahun sebelum adanya pandemi. Meski kami lahir dan besar di Manado tapi kami nekat merintis band di Bali,” kata Opop

Lalu sejauh ini bagaimana respons pendengar musik soal kiprah mereka di Tanah Air dan juga mancanegara?

“Tanggapan penonton positif ya sejauh ini terutama dari luar negeri ya. Kita main band di sana, ditonton orang luar, mereka suka. Kami terpacu dengan itu semua,” tutup Opop. (*)

Berita Terkait

Sukses Selenggarakan Piala Gubernur Basket, Rasman : Lewat Kejuaraan, Pembinaan Atlet Muda kita Fokuskan
P2LH-SDA Unmul Perkuat Kesiapan SDM Menyambut Perkembangan IKN
Magister Ilmu Perikanan Universitas Mulawarman Jalin Kerjasama Strategis dengan Universitas Syiah Kuala dan Universitas Sumatera Utara
Gelar Kuliah Umum, ISPIKANI Kaltim dan FPIK Unmul Soroti Perikanan Berkelanjutan
Polresta Samarinda Mantapkan Kesiapan Pengamanan Jelang Pilkada Serentak 2024
Mengawal Sejarah, Kisah Di Balik Pengamanan Tamu VIP Menuju Ibu Kota Nusantara
Mengasah Kompetensi, FPIK Unmul Gelar Sertifikasi untuk Dosen dan Laboran
Seruan Tegas Wali Kota Samarinda: Stop Jual Beli Buku di Sekolah

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 08:49 WIB

Sukses Selenggarakan Piala Gubernur Basket, Rasman : Lewat Kejuaraan, Pembinaan Atlet Muda kita Fokuskan

Selasa, 17 September 2024 - 19:09 WIB

P2LH-SDA Unmul Perkuat Kesiapan SDM Menyambut Perkembangan IKN

Jumat, 6 September 2024 - 15:26 WIB

Magister Ilmu Perikanan Universitas Mulawarman Jalin Kerjasama Strategis dengan Universitas Syiah Kuala dan Universitas Sumatera Utara

Kamis, 29 Agustus 2024 - 14:35 WIB

Gelar Kuliah Umum, ISPIKANI Kaltim dan FPIK Unmul Soroti Perikanan Berkelanjutan

Jumat, 23 Agustus 2024 - 10:33 WIB

Polresta Samarinda Mantapkan Kesiapan Pengamanan Jelang Pilkada Serentak 2024

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 10:47 WIB

Mengawal Sejarah, Kisah Di Balik Pengamanan Tamu VIP Menuju Ibu Kota Nusantara

Senin, 12 Agustus 2024 - 14:35 WIB

Mengasah Kompetensi, FPIK Unmul Gelar Sertifikasi untuk Dosen dan Laboran

Minggu, 11 Agustus 2024 - 18:22 WIB

Seruan Tegas Wali Kota Samarinda: Stop Jual Beli Buku di Sekolah

Berita Terbaru

Foto: Ist

Metropolis

P2LH-SDA Unmul Perkuat Kesiapan SDM Menyambut Perkembangan IKN

Selasa, 17 Sep 2024 - 19:09 WIB