harianborneo.com, Samarinda – Banjir yang hingga kini melanda beberapa wilayah di Samarinda ternyata memberikan dampak negatif pada berbagai sektor yang kemudian bermuara ke permasalahan ekonomi.
Para pekerja yang berprofesi sebagai kurir contohnya. Yang disetiap harinya senantiasa melintas hingga pelosok-pelosok jalan, tentu sangat terimbas akibat banjir yang terjadi di Ibu Kota Kaltim ini. Di mana, gegara jalan utama mengalami banjir, para pengguna jalan memanfaatkan rute alternatif untuk menghindarinya. Sehingga, justru membuat kemacetan pada jalan alternatif tersebut.
Salah seorang kurir, Muhammad Rudin berkata adanya pengguna jalan yang memanfaatkan rute alternatif dalam menghindari banjir hingga membuat kemacetan baru, cukup merugikannya. Sebab, sebagai pekerja yang setiap harinya di jalanan tentu akan berpengaruh pada pendapatannya.
“Macet ini bukan persoalan biasa, maka dari itu ini harus diselesaikan,” ujarnya kepada harianborneo.com saat menunggu kemacetan panjang di Jalan Wolter Monginsidi, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (22/10/2021).
Ia mengatakan persoalan banjir di Samarinda ialah permasalahan lama, karena itu sudah seharusnya ditangani dengan baik. Guna tidak berimbas pada sektor-sektor lainnya.
“Kita sebagai masyarakat berharapnya banjir ini bisa diatasi dengan baik. Kita percaya Wali Kota bisa lakukan itu, tapi setidaknya jangan lama, karena kita masyarakat merasa sulit,” tandasnya. (mr)