Harianborneo.com, Samarinda – Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Daerah (DPP Barmuda) secara konsisten lakukan program melawan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kaltim. Kali ini menggelar vaksinasi untuk masyarakat Kota Samarinda dengan menyediakan 1000 dosis jenis AstraZeneca untuk dosis tahap 2 dan booster, di Universitas Widyagama Mahakam (UWGM) Samarinda, Selasa (1/3/202).
Barmuda menggelar pelaksanaan vaksinasi ini bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kaltim dan kampus UWGM Samarinda, sebagai wujud nyata Barmuda peduli terhadap warga Samarinda.
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab Barmuda untuk turut serta berkontribusi dalam mencegah dan perlawanan terhadap penyebaran pandemi Covid-19. Upaya nyata dukungan ke pemeintah serta kepedulian kepada masyarakat,” kata H Andre sapaannya kepada Harianborneo.com, Selasa (1/3/2022).
Menurut dia, walaupun warga sudah di vaksin diharapkan jangan merasa kebal. Sebab, vaksin itu bukan menghilangkan sebaran virus, tetapi hanya membangun kekebalan tubuh. Sehingga selain mengikuti vaksinasi, pun protokol kesehatan tak perlu dilupakan.
“Karena kita tidak tau ke depannya ketika ada varian baru. Pokoknya sampai covid-19 hilang baru kita bebas,” tukasnya.
H Andre menghimbau kepada masyarakat luas agar dapat taat dalam menjalankan arahan pemerintah, terkhusus pada penerapan protokol kesehatan. Karena itu salah satu tindakan nyata dalam melawan Covid-19.
“Kita semua tidak boleh lalai ataupun abai terhadap prokes, demi kebaikan kita bersama-sama juga,” pesannya.
Tak lupa ia sampaikan terimakasihnya kepada keluarga besar Barmuda serta panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini. “Tak lupa pula kepada tenaga kesehatan yang tak kenal lelah mengabdi ke masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kaltim Sayid Irwan menyampaikan kegiatan kali ini merupakan lanjutan dari vaksinasi sebelumnya yang dihelat di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda bebetapa waktu lalu.
Sayid Irwan berpesan bahwa menjaga protokol kesehatan ialah sebuah keharusan. Memang Kaltim sudah lama mengalami landai sehingga warga menjadi lalai dalam menjalankan protokol kesehatannya.
“Udah kadung merasa nyaman, sudah banyak yang sehat sampai jadi nol makanya malah jadi pede. Sekalinya ada varian baru yang penyebarannya cepat untuk berlipat ganda, kan jadi repot,” terangnya.
Sehingga protokol kesehatan ini harus digalakkan, serta vaksinasi pun dimassifkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (***)